Rabu, 10 April 2013

“Banceuy Nostalgia 2013” (seri Serayu Pagi)

minggu, 17 maret 2013 jam 6 pagi di stasiun Bogor. Kami belum kumpul semua. Sebagian ada yang masih di angkot, ada yang baru berangkat, ada juga yang tinggal jalan kaki dari pemberhentian angkot menuju  stasiun bogor. Ini memang sudah telat dari jadwal yang ada di schedule, tapi gak apa lah jam 7 kita berangkat menuju stasiun Jakarta kota. Oiya, gak semua peserta berangkat dari bogor lho, salah satu ada yang nunggu di stasiun cilebut dan sebagian lainnya ada yang nunggu di stasiun bojong gede.
jam 8: 30 sampai juga di stasiun Jakarta kota. Kereta api Serayu pagi sudah menunggu kami. Dengan waktu yang tersisa 15 menitan kami gak sempet apa kecuali memastikan tempat duduk kami sesuai no urut kursi yang tertera pada tiket. Akibatnya, ada yang nahan kencing, ada yang haus, dan lain-lain. Tapi enaknya itu gak lama kami duduk kereta langsung berangkat.
Asyiiiikkkkkkk….!! kereta perlahan jalan, masing2 dari kami ada yang sibuk nyusun tas, sibuk ngepasin pantat ke pantat, sibuk ngabisin rokok dikamar mandi, dan sibuk mengondisikan aki-aki yang kebetulan masuk di susunan kursi salah satu teman kami. kami larut dalam obrolan dan canda seolah udah males liat pemandangan kusut pinggiran rel dijakarta, setelah cape ngoceh2, kereta mulai memasuki daerah karawang. Hmm..  satu hamparan yang sejauh mata memandang adalah sawah dan sawah. Indah! Beberapa dari kami banyak yang serius memandangi sawah, ada juga yang merem-melek (ngantuk), dan ada yang langsung masuk kamar mandi (biar bisa sambil ngudud).

Hamparan sawah gak habis-habisnya menyapa para penumpang kereta. Barisan para petani yang sibuk dengan aktivitas di sawahnya, saung-saung kecil yang menggoda untuk dikunjungi, belum lagi kerbau yang sedang di istirahatkan usai membajak sawah di siang hari atau gerombolan kambing yang dilepas untuk bermain dan mencari makanannya. Hmm.. itu yang gak tergantikan dari bumi karawang.
Setelah puas menyaksikan keindahan karawang dari jendela kereta, kamipun perlahan mengalihkan pandangan. Ada yang mulai ngobrol lagi, ada yang kembali dari toilet, ada juga yang mulai merem-melek lagi. Begitu juga dengan penumpang lain, mereka tetap asyik menikmati kenyamanan layanan kereta api saat ini meskipun anak-anak mereka ada yang keluyuran dari gerbong ke gerbong.

Kereta serayu pagi memperlambat laju rodanya. Ada apa gerangan?? Owh ternyata kereta akan segera tiba di stasiun purwakarta. Di stasiun ini gak ada aktifitas yang kami kerjakan selain ngbrol. Beberapa saat kemudian terdegar suara pluit yang cukup panjang. Itu tandanya kereta siap diberangkatkan. Kami bersiap2 untuk menikmati surga selanjutnya yang terhampar sepanjang purwakarta-padalarang.

Saat kami mulai merasa berada di dataran yang lebih tinggi. Kamipun mulai bersiap2. Ada yang focus menatap keluar jendela, ada yang ke restorasi, dan ada juga yang ke kamar mandi lagi. BENAR SAJA, bukit-bukit dan gunung-gunung yang menumpuk seperti sederet manusia yang berdiri ramah menyapa kami, sawah-sawah terasing, pohon-pohon rindang semuanya terasa beda. Yang lebih mengagumkan lagi adalah saat kereta kami melewati jembatan-jembatan besi yang jauh dari sungainya. Sepintas kami merasa terbang tanpa penghalang. Dan dari jembatan ke jembatan, akhirnya kami melewati jembatan dengan sungainya yang Nampak kecil sekali, itu membuat kami merasa cukup ngeri, tapi sesaat kemudian ngeri itu hilang karena disalah satu bukit yang berada di sisi kanan kami Nampak jelas air terjun yang airnya cukup putih dan Nampak tenang alirannya. Satu kata: “It’s so very really surely verily too fuck amazing”.
 11:40 WIB. Kereta masih melaju dengan kecepatan rata-ratanya. Kita siap-siap memperhatikan barang-barang. Karena sebentar lagi kita mau turun nih,, :-)
*******

“Nusantara adalah Bongkahan Surga yang jatuh ke Bumi” (Multatuli)
*******

B E R S A M B U N G.... J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar