minggu, 17 maret 2013 jam 6 pagi di stasiun Bogor. Kami belum kumpul
semua. Sebagian ada yang masih di angkot, ada yang baru berangkat, ada
juga yang tinggal jalan kaki dari pemberhentian angkot menuju stasiun
bogor. Ini memang sudah telat dari jadwal yang ada di schedule, tapi gak
apa lah jam 7 kita berangkat menuju stasiun Jakarta kota. Oiya, gak
semua peserta berangkat dari bogor lho, salah satu ada yang nunggu di
stasiun cilebut dan sebagian lainnya ada yang nunggu di stasiun bojong
gede.
jam 8: 30 sampai juga di stasiun Jakarta kota. Kereta api Serayu pagi
sudah menunggu kami. Dengan waktu yang tersisa 15 menitan kami gak
sempet apa kecuali memastikan tempat duduk kami sesuai no urut kursi
yang tertera pada tiket. Akibatnya, ada yang nahan kencing, ada yang
haus, dan lain-lain. Tapi enaknya itu gak lama kami duduk kereta
langsung berangkat.
Asyiiiikkkkkkk….!! kereta perlahan jalan, masing2 dari kami ada yang
sibuk nyusun tas, sibuk ngepasin pantat ke pantat, sibuk ngabisin rokok
dikamar mandi, dan sibuk mengondisikan aki-aki yang kebetulan masuk di
susunan kursi salah satu teman kami. kami larut dalam obrolan dan canda
seolah udah males liat pemandangan kusut pinggiran rel dijakarta,
setelah cape ngoceh2, kereta mulai memasuki daerah karawang. Hmm.. satu
hamparan yang sejauh mata memandang adalah sawah dan sawah. Indah!
Beberapa dari kami banyak yang serius memandangi sawah, ada juga yang
merem-melek (ngantuk), dan ada yang langsung masuk kamar mandi (biar
bisa sambil ngudud).
Hamparan sawah gak habis-habisnya menyapa para penumpang kereta.
Barisan para petani yang sibuk dengan aktivitas di sawahnya, saung-saung
kecil yang menggoda untuk dikunjungi, belum lagi kerbau yang sedang di
istirahatkan usai membajak sawah di siang hari atau gerombolan kambing
yang dilepas untuk bermain dan mencari makanannya. Hmm.. itu yang gak
tergantikan dari bumi karawang.
Setelah puas menyaksikan keindahan karawang dari jendela kereta,
kamipun perlahan mengalihkan pandangan. Ada yang mulai ngobrol lagi, ada
yang kembali dari toilet, ada juga yang mulai merem-melek lagi. Begitu
juga dengan penumpang lain, mereka tetap asyik menikmati kenyamanan
layanan kereta api saat ini meskipun anak-anak mereka ada yang keluyuran
dari gerbong ke gerbong.
Kereta serayu pagi memperlambat laju rodanya. Ada apa gerangan?? Owh
ternyata kereta akan segera tiba di stasiun purwakarta. Di stasiun ini
gak ada aktifitas yang kami kerjakan selain ngbrol. Beberapa saat
kemudian terdegar suara pluit yang cukup panjang. Itu tandanya kereta
siap diberangkatkan. Kami bersiap2 untuk menikmati surga selanjutnya
yang terhampar sepanjang purwakarta-padalarang.
Saat kami mulai merasa berada di dataran yang lebih tinggi. Kamipun
mulai bersiap2. Ada yang focus menatap keluar jendela, ada yang ke
restorasi, dan ada juga yang ke kamar mandi lagi. BENAR SAJA,
bukit-bukit dan gunung-gunung yang menumpuk seperti sederet manusia yang
berdiri ramah menyapa kami, sawah-sawah terasing, pohon-pohon rindang
semuanya terasa beda. Yang lebih mengagumkan lagi adalah saat kereta
kami melewati jembatan-jembatan besi yang jauh dari sungainya. Sepintas
kami merasa terbang tanpa penghalang. Dan dari jembatan ke jembatan,
akhirnya kami melewati jembatan dengan sungainya yang Nampak kecil
sekali, itu membuat kami merasa cukup ngeri, tapi sesaat kemudian ngeri
itu hilang karena disalah satu bukit yang berada di sisi kanan kami
Nampak jelas air terjun yang airnya cukup putih dan Nampak tenang
alirannya. Satu kata: “It’s so very really surely verily too fuck
amazing”.
11:40 WIB. Kereta masih melaju dengan kecepatan rata-ratanya. Kita
siap-siap memperhatikan barang-barang. Karena sebentar lagi kita mau
turun nih,, :-)
*******
“Nusantara adalah Bongkahan Surga yang jatuh ke Bumi” (Multatuli)
*******
B E R S A M B U N G.... J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar